Kamis, 19 November 2015

Hubungan Lembaga pendidikan agama dan IPTEK dan Hubungan Lembaga Pendidikan Umum dan IPTEK

PENDIDIKAN
( Hubungan Lembaga pendidikan agama dan IPTEK dan Hubungan Lembaga Pendidikan Umum dan IPTEK )

 (The Task of the “ Islam Disiplin Ilmu ” By lectutered :  Dedi Novriadi, M.Ag.



Compiled by : Group VI

Names
NPM
Septi Ayu Palupi
122 111 0063
Leni Susanti
122 111 0040
Selamat Permono
122 111 0029

CLASS V B


ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM
FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF BENGKULU
2014/2015




Contents                                  DAFTAR ISI




 

 

 

 



BAB I

PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang

Dalam mejalani hidup, manusia memerlukan agama sebagai pedoman dalam membimbing dan mengarahkan kehidupannya agar selalu berada di jalan yang benar. Agama tidak skedar dijadikan sebagai identitas belaka, melainkan benar-benar difungsikan dalam kehidupan sehari-hari agar kehidupan manusia terbimbing dan terarah. Islam sebagai agama penyempurna dan paripurna sangat ementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di orientasikan sebagai sarana ibadah pengabdian muslim kepada ALLAH SWT dan melaksanakan amanat khalifatullah dimuka bumi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi. Tapi di sisi lain, tak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Lingkungan hidup seperti laut, atmosfer udara, dan hutan juga tak sedikit mengalami kerusakan dan pencemaran yang sangat parah dan berbahaya. Beberapa varian tanaman pangan hasil rekayasa genetika juga diindikasikan berbahaya bagi kesehatan manusia. Tak sedikit yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses pornografi, kekerasan, dan perjudian.
Di sinilah, peran agama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sangat penting untuk ditengok kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari pendidikan islam dan tujuan pendidikan islam ?
2.      Apa pengertian dari IPTEK ?
3.      Bagaimana menghadapi  dampak IPTEK modern ?
4.      Apa saja strategi pendidikan agama islam dalam menghadapi tantangan moderenisasi berkat kemajuan IPTEK ?
5.      Bagaimana arah pengembangan IPTEK dalam islam ?
6.      Bagaimana teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan  ?
7.      Apa dampak IPTEK yang timbul dalam bidang pendidikan ?

C.     Tujuan

1.      Mengetahui pengertian dari pendidikan islam dan tujuan pendidikan islam
2.      Mengetahui pengertian IPTEK
3.      Mengetahui dampak IPTEK modern
4.      Mengetahui strategi pendidikan agam islam dalam menghadapi tantangan moderenisasi berkat kemajuan IPTEK
5.      Mengetahui arah pengembangan IPTEK dalam islam
6.      Mengetahui teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan
7.      Mengetahui yang ditimbulkan dalam bidang pendidikan


















BAB II

PEMBAHASAN

1.     Hubungan Lembaga Pendidikan Islam dan IPTEK

1.1            Definisi Pendidikan Islam dan Tujuan Pendidikan Islam

Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, yaitu bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran islam. Sedangkan menurut Athiyah Al Abrasy, pendidikan islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi, perasaan halus, profesional dalam bekerja dan manis tutur sapanya.
Jadi definisi pedidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan dalam diri manusia, tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat tuhan yang tepat didalam tatanan wujud dan kepribadian.

Sedangkan Pendidikan Islam memiliki dua dimensi tujuan, yaitu tujuan vertikal dan tujuan horizontal:
a.       Tujuan vetikal
Tujuan pendidikan islam secara vertikal adalah untuk mendekatkan diri dan menggapai ridho Allah SWT. Pendekatan vertikal ini diarahkan pada penyadaran diri manusia sebagai hamba Allah SWT. Yang diciptakan untuk beribadah hanya kepadaNya. Sebagaimana dalam Al Quran surat Adz- Dzariyat ayat 56. Yang artinya “ Ini (Muhammad) salah seorang pemberi peringatan diantara para pemberi peringatan yang terdahulu”
b.      Tujuan horizontal
Sedangkan  tujuan horizontal merupakan penyadaran diri manusia sebagai khalifah di bumi merupakan tujuan pendidikan islam yang berdimensi horisontal secara global. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 30, yang artinya “ Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi” mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”

1.2 Pengertian IPTEK
Iptek merupakan singkatan dari dua materi yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi. Keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan karena saling mendukung satu sama lain. Teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara mandiri, menciptakan dunia tersendiri. Akan tetapi teknologi tidak mungkin berkembang tanpa didasari ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka tekologi dan ilmu pengetahuan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980), teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur, dam lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan.
Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapa diartikan pengetahuan tentang cara. Sedangkan pengertian teknologi sendiri adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak manusia.

1.3 Menghadapi Tantangan Dampak-Dampak Iptek Modern
Dalam sejarah peradapan Islam dapat kita telaah, bahwa para ilmuwan muslim, para filosof, para ulama, dan sebagainya, memilki sikap positif terhadap ilmu dan teknologi yang non Islamis, seperti yang berasal dari Yunani, Persia, dan sebagainya, didasari dengan rasa optimisme yang sesuai ajaran Islam. Para ilmuwan dan ulama pada masa itu secara antusias mentransfer Iptek dari luar yang kemudian mengembangkannya menjadi Iptek yang Islami. Mereka mampu meng-Islamkan Iptek yang non-Islamis itu berkat kecerdasan dan daya kreativitas tinggi yang dimotivasi oleh ajaran Al-Qur’an serta daya selektivitas terhadap jenis-jenis Iptek dari luar, sehingga bentuk-bentuk Iptek yang membahayakan akidah yang ditinggalkan oleh mereka, seperti dalam bidang filsafat yang bersifat hedonistic dan epikuristik (yang menekankan kenikmatan hidup dari nafsu-nafsu rendah) dan tragedi. Karena Islam mengajarkan kehidupan yang penuh dengan optimisme, rahmat, dan berkat dari Tuhan, bukan mengumbar nafsu-nafsu rendah dan bersikap pesimisme dan melankolisme, maka mereka mengembangkan pola pikirnya dalam ilmu kalam yang secara filosofis menganalisis tentang kehidupan eksatologis dan metafisis dimana Tuhan menjadi penentu yang final.
            Pada akhirnya strategi pendidikan Islam dalam mengantisipasi kemajuan Iptek modern terletak pada kemampuan mengonfigurasikan system niali Islami yang akimodatif terhadap aspirasi umat Islam untuk berpacu dalam kompetisi bidang Iptek modern itu sendiri. Inilah program minimal pendidikan Islam yang perlu kita rencanakan dan laksanakan saat ini.

1.4 Strategi Pendidikan Agama Islam Dalam Menghadapi Tantangan Moderenisasi Berkat Kemajuan IPTEK.
Pendidikan Islam mempunyai sesuatu kekuatan yang sangat signifikan dipertahankan atau dikembangkan. Hal ini mungkin dapat dilihat dari tataran filosofis atau konseptual dan Pengalaman selama ini dari lembaga-lembaga pendidikan Islam yang dari waktu ke waktu telah mampu tumbuh di tengah-tengah dinamika masyarakat.
a.   Motivasi kreatifitas anak didik ke arah pengembangan IPTEK itu sendiri, dimana nilai-nilai Islam menjadi sumber acuannya.
b.  Mendidik keterampilan, memanfaatkan produk IPTEK bagi kesejahteraan hidup umat manusia  pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
c.   Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan IPTEK, dan hubungan yang akrab  dengan para ilmuwan yang memegang otoritas IPTEK dalam bidang masing-masing.
d.   Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni dan  kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.

1.5 Arah Pengembangan IPTEK dalam Islam
Allah telah menciptakan manusia dengan potensi akal untuk memahami elemen- elemen alam, menyelidiki dan menggunakan benda-benda dalam bumi dan langit demi kebutuhannya. Allah SWT dalam QS. 17(Al Isra’) 70 berfirman:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا

Artinya: Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka  didaratan dan dilautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Dalam ayat tersebut, Al-Qur’an sakhhara yang artinya menundukkan atau merendahkan, maksudnya adalah agar alam raya ini dengan segala manfaat yang dapat diraih darinya harus tunduk dan dianggap sebagai sesuatu yang posisinya berada di bawah manusia. Peran manusia sebagai khalifah dimuka bumi menyebabkan alam semesta tunduk dalam kepemimpinan manusia yang sejalan dengan maksud Allah SWT. Dalam QS. 13(Ar Ra’du) : 2 Allah berfirman:

اللّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأَجَلٍ مُّسَمًّى يُدَبِّرُ الأَمْرَ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لَعَلَّكُم بِلِقَاء رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ

Artinya : Alla lah Yang meninggikan langit tanpa tiang(sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, manundukkan matahari dan bulan. Masing- masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan(makhluk Nya), menjelaskan tanda- tanda(kebesaranNya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.

Dengan kemampuan akal, ilmu, dan teknolginya manusia dapat meniru segala kekuatan beraneka makhluk, manusia dengan kapal udara dan jet dapat terbang ke udara seperti burung. Manusia dapat menembus bumi dengan teknologinya serta menggali segala mineral dan minyak yang terpendam dalam bumi.


Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam hendaknya memiliki dasar dan motif bahwa yang mereka lakukan tersebut adalah untuk memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan di dunia sebagai jembatan untuk mencari keridhaan Allah sehingga terwujud kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah berfirman dalam Q.S. Al Bayyinah 5:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

Arah perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dibutuhkan agar dalam perkembangannya tidak menyimpang dari ketentuan hukum-hukum syara’, dan hanya mengikuti keinginan dan hawa nafsu manusia demi kepuasan intelektualitas. Dalam sistem pendidikan islam, strategi dan arah perkembangan iptek dapat kita lihat dalam kerangka berikut ini:
  1. Tujuan utama ilmu yang dikuasai manusia adalah dalam rangka untuk mengenal Allah swt. sebagai Al Khaliq, menyaksikan kehadirannya dalam berbagai fenomena yang diamati, dan mengangungkan Allah swt, serta mensyukuri atas seluruh nikmat yang telah diberikanNya.
  2. Ilmu harus dikembangkan dalam rangka menciptakan manusia yang hanya takut kepada Allah swt. semata sehingga setiap dimensi kebenaran dapat ditegakkan terhadap siapapun juga tanpa pandang bulu.
  3. Ilmu yang dipelajari berusaha untuk menemukan keteraturan sistem, hubungan kausalitas, dan tujuan alam semesta.
  4. Ilmu dikembangkan dalam rangka mengambil manfaat dalam rangka ibadah kepada Allah swt., sebab Allah telah menundukkan matahari, bulan, bintang, dan segala hal yang terdapat di langit atau di bumi untuk kemaslahatan umat manusia.
  5. Ilmu dikembangkan dan teknologi yang diciptakan tidak ditujukan dalam rangka menimbulkan kerusakan di muka bumi atau pada diri manusia itu sendiri.
  6. Dengan demikian, agama dan aspek pendidikan menjadi satu titik yang sangat penting, terutama untuk menciptakan SDM (Human Resources) yang handal dan sekaligus memiliki komitmen yang tinggi dengan nilai keagamaannya.
  7. Di samping itu hal yang harus diperhatikan pembentukan SDM berkualitas imani bukan hanya tanggung jawab pendidik semata, tetapi juga para pembuat keputusan politik, ekonomi, dan hukum sangat menentukan.
  8. Perlu dicatat bahwa akar kriminalitas, termasuk KKN, terjadi adalah akhlaq/perilaku manusianya yang teralienasi dengan ajaran agamanya. Revolusi terhadap perilaku manusia merupakan basis dari gerakan pembaharuan yang benar. Oleh sebab itu sangat diperlukan co-responsible for finding solutions. Untuk melakukan revolusi tersebut maka musti diawali dengan revolusi pemikiran (Taghyiir al Afkaar) dan pemahaman manusia terhadap Islam.

 

1.     Hubungan Lembaga Pendidikan Umum  dan IPTEK

1.2            Teknologi Komunikasi dalam Bidang Pendidikan

Dari sekian banyak penemuan-penemuan baru yang ternyata sangat memberikan dampak luas bagi sebuah peradaban umat manusia di dalam berbagai cangkupan bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan. Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan, Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya ini ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke tempat di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.(dikutip dari Prof. Dr. H. Mohamad Surya).
pendidikan dapat diakses secara mudah lewat sebuah jaringan komputer ataupun jaringan internet yang tentunya hal tersebut berkat adanya satelit yang dioperasikan, maka siswa, mahasiswa, guru, dosen ataupun seluruh warga dalam lingkup pendidikan tersebut mampu memperoleh segala informasi yang ingin didapatkan. Misalnya yang paling mutakhir adalah berkembangnya “Cyber Teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Istilah lain yang poluper saat ini ialah e-learning yaitu sebuah model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi (internet). Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas dengan landasan berdasarkan tiga kriteria diantaranya yaitu :
Ø  E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan,   mendistribusi dan membagi materi atau informasi,
Ø  Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
Ø  Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.
2.2 Dampak yang ditimbulkan dalam bidang pendidikan
Di dalam sebuah perkembangan dari adanya teknologi (dalam hal ini teknologi komunikasi) tentunya banyak yang mempengaruhi maupun yang dipengaruhi. Satu hal dari adanya teknologi komunikasi adalah mengenai dampak yang ditimbulkan. Ketika disini membahas mengenai teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan, maka akan dipaparkan mengenai dampak yang di timbulkan baik dampak positif maupun negatif. Uraiannya adalah sebagai berikut :
v  Dampak Positif
Ø  Pembelajaran Jarak Jauh, Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain
Ø  Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
Ø  Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.,
Ø  Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui Internet. Internet dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk memperoleh pengetahuan. Semua pengguna web dapat mencari pengetahuan yang diinginkan di internet. Ada beberapa situs informatif dan direktori web yang menawarkan informasi pada berbagai mata pelajaran. Siswa dapat menggunakan internet untuk mendapatkan semua informasi tambahan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan basis pengetahuan mereka.
Ø  Teknologi menawarkan media audio-visual yang interaktif pada proses pembelajaran. Presentasi PowerPoint dan perangkat lunak animasi dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada siswa secara interaktif. Efek visual yang diberikan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. Selain itu, software ini berfungsi sebagai alat bantu visual untuk para guru dan memfasilitasi siswa untuk melihat informasi secara lebih jelas. Media Interaktif telah terbukti bermanfaat dalam meningkatkan tingkat konsentrasi siswa.

v  Dampak Negatif
Ø  Penyalahgunaan teknologi yang lainnya adalah pengetahuan untuk melakukan tindak kriminal dan tidak dibenarkan. Seperti yang diketahui bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Ø  Menurunnya motivasi dan prestasi belajar serta berkurangnya jumlah jam belajar para remaja rela membolos saat jam sekolah demi bermain game di warnet-warnet kesayangannya.
Ø  Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Pornografi yang bisa di akses dan mudah di buka di internet menjadi candu bagi para remaja maupun masyarakat.



v  Solusi
Ø  Pendampingan pendidikan teknologi dengan bimbingan moral yang seimbang, sehingga siswa mampu memilih penggunaan teknologi yang bermanfaat.
Ø  Memberikan pengawasan dari orang tua, sekolah dan pemerintah secara umum, dengan pembatasan akses situs-situs yang tidak baik atau pemberian sangsi yang tegas.
Ø  Mendorong motivasi anak didik ke arah pengembangan IPTEK dengan selalu menempatkan pendekatan nilai-nilai Islami menjadi sumber acuannya.
Ø  Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan IPTEK, serta hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas IPTEK dalam bidang masing-masing.
Ø  Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari kehidupan manusia.






















BAB III

PENUTUP


       A.   Kesimpulan

Ilmu pengetahuan dan teknologi dizaman yang sudah serba canggih ini sangat dibutuhkan. Teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara mandiri. Teknologi tidak mungkin berkembang tanpa didasari ilmu pengetahuan yang kokoh. Maka dari itu teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi kesatuan yang tak terpisahkan.
Iptek memiliki dampak positif dan negatif dalam perkembangannya di kehidupan kita sehari-hari. Dampak positifnya diantaranya adalah dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Sedangkan diantara dampak negatifnya adalah, meningkatkan aksi terorisme; penggunaan informasi dan situs tertentu; terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang kurang berkualifikasi; penyalah gunaan pengetahuan
Maka dari itu, peran pendidikan islam dalam perkembangan iptek antara lain, aqidah islam sebagai dasar pengembangan iptek; dan syariah islam sebagai standar pemanfaatan iptek. Karena pendidikan islam memiliki tiga komponen untuk mengendalikan dan mengembangkan iptek. Yaitu: Amar ma’ruf; Nahi mungkar; dan Iman kepada Allah SWT.


     B. Saran

kemajuan IPTEK sangat berdampak bagi kehidupan manusia didunia. Sebagai generasi muda penerus bangsa sudah selayaknyabelajar untuk menggunakan dan memanfaatkan Ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik mungkin namun tetap berdasar aturan-aturan Agama Islam . Sudah semestinya kita bersatu menguasai IPTEK agar tidak kalah dengan bangsa lain itu. Namun, tetap saja, jika kita telah mendapatkan IPTEK, segeralah imbangi diri anda dengan Iman dan Taqwa.

DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan Islam. 1996 PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
         Nasution, 2011, Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
 




      









Tidak ada komentar:

Posting Komentar